Panduan Jalan Hemat ke Eropa

Kali ini saya mau sharing pengalaman, siapa tahu bisa jadi panduan liburan atau jalan-jalan hemat ke Eropa untuk Anda.

Saya ada rencana update artikel Europe di 2016, tapi masih mengumpulkan semangat menulis, jadi tunggu tanggal mainnya.

Article ini ditulis dari tahun 2008, menceritakan perjalanan saya di bulan Maret 2008, tapi terus saya update supaya tetap relevan hingga sekarang. Total hari yang dipakai adalah 22 hari, di mana 13 hari berada di Eropa, plus 4 hari stop-over di Shanghai dan sisanya adalah di Singapore dan Malaysia. Total biaya untuk 22 hari ini adalah hampir 49 juta rupiah untuk 2 orang, dengan biaya hidup dan hotel moderat. Kota yang dikunjungi selama di Eropa : London, Roma, Florence, Venice, Paris, Brussels, Amsterdam, Mainz, dan pulang lewat Frankfurt.

Panduan ini akan terdiri dari banyak halaman meliputi:

Ada artikel lagi di perjalanan saya berikutnya, juga mungkin menarik untuk Anda.

Intro

Rotterdam Centraal Station, 2016

Saya tinggal di Jakarta, Indonesia. Perjalanan ke Eropa ini dirancang tidak menggunakan bantuan tur/travel, jadi semua urusan arragement harus dikerjakan sendiri. Mengunjungi sekian banyak negara dengan banyak alat transport tentu saja memerlukan cukup banyak usaha dan tenaga, sehingga mungkin tidak cocok untuk keluarga yang membawa anak kecil atau manula. Kemampuan membaca peta juga penting karena harus mencari jalan sendiri.

Apalagi bagi orang yang belum pernah jalan sendiri ke negara seperti Inggris, Perancis, Italia, Belanda, Jerman, dan lainnya, mungkin sebagian besar orang ragu: bagaimana bisa jalan-jalan tanpa tour guide? Untuk Anda yang senang travelling dan wisata tapi tidak mau repot, ikut tour memang pilihan yang aman. Sedangkan untuk orang yang suka pertualangan dan kebebasan, jalan sendiri bukanlah kesulitan besar.

Kalo Anda bertanya, kenapa tidak ikut tur? kan bisa lebih murah? Coba baca paragraf pertama di atas, total cost saya apakah lebih mahal dari pada ikut tur dengan jumlah kota dan hari yang sama? Selain itu tentu ada alasannya untuk jalan sendiri:

  • Mestinya bisa lebih murah
  • Fleksibel: bebas jam berapa bangun pagi, dan kapan mau tidur malam. Ikut tur biasanya melelahkan karena checkin hotel malam jam 10, besoknya bangun jam 6 pagi, sarapan dan jalan lagi. Ikut tur tidak mungkin punya pengalaman bersepeda semacam ini lho.
  • Jalan hanya ke tempat yang kita sukai. Tur bisa saja membawa orang ke museum yang membosankan.
  • Tidur selalu di hotel. Ikut tur berarti Anda harus siap tidur malam di atas bus berjalan.
  • Ini rahasia umum: yang ikut tur kebanyakan orang tua atau manula, kadang tidak cocok untuk anak muda.

Tapi, jalan sendiri juga ada masalah tersendiri:

  • Tempat yang dikunjungi tidak sebanyak ikut tur. Biasanya kita menghabiskan waktu cukup lama di satu tempat. Bus tur akan membawa Anda ke banyak tempat dalam satu hari. Baru saja menjejakkan kaki di spot turis, foto, dan sudah disuruh berangkat lagi.
  • Memilih hotel bisa jadi problem tersendiri, dari kualitas hingga lokasi, semua sudah harus dibooking (dan bayar) jauh-jauh hari sebelum tiba di Eropa
  • Harus membaca peta kota, subway/metro, dan belajar naik bus kota.
  • Tersesat harus dipandang sebagai jalan-jalan juga, jangan saling memarahi teman seperjalanan.
  • Sabar antri tempat-tempat wisata favorit, bayar tiket lebih mahal daripada group ticket.

Mengapa ada travel agent yang menawarkan harga murah?

Jika Anda sering membaca iklan di koran, mungkin menemukan harga paket tour ke Eropa begitu bervariasi, dari murah hingga lumayan mahal padahal jumlah hari dan kota yang dikunjungi hampir sama. Sama-sama menawarkan misalnya 12 hari ke 6 negara dengan jumlah kota misalkan 10, harga bisa berbeda hingga USD 500 antara travel agent.

Yang perlu Anda cermati jika memang berniat ikut tour (istilahnya group tour) semacam ini adalah detil tiap kotanya, bukan jumlah kotanya. Jika Anda baca detil tiap hari di dalam brosur, apakah tiket masuk ke tempat wisata sudah include, atau mesti bayar sendiri, atau hanya sekedar "melewati" (berarti ada tour guide di dalam bus yang teriak, "lihat ke sebelah kiri, itulah Trafalgar Square!" 🙂 ).

Selain itu yang sangat menentukan harga adalah biaya transportasi dan hotel. Jika Anda ikut group tour, sudah pasti akan selalu memakai bus tour baik di dalam kota maupun pindah antar kota. Pokoknya setidaknya Anda terperangkap dalam bus hingga total 3-4 jam sehari, dan dalam satu hari bisa mengunjungi 2 hingga 3 kota sekaligus. Tiba, turun bus, photo, berangkat lagi. itu prinsipnya. Enaknya kaki tidak capek, Hotel yang dipakai umumnya bintang 3 atau 4, namun bisa jadi lokasinya tidak di pusat kota (karena selalu punya bus tour dan checkin larut malam). Satu lagi adalah itinerary must-visit dari tour/travel, biasa dibawa ke tempat belanja seperti batu permata, madu, atau tempat lain (yg mendatangkan komisi buat tour) yang mestinya gak bakalan kita mau beli dalam kondisi normal.

Sedangkan jika Anda ingin jalan sendiri tanpa tour, minusnya banyak jalan sampai kaki pegel, plus-nya hotel tentu saja akan dipilih yang di dekat pusat kota, bahkan kalau bisa bahkan yang punya balkon lihat menara Eiffel ya kan.. (jauh lebih mahal), dan perjalanan antar kota memakai kereta cepat (lebih nyaman tapi juga lebih mahal). Itulah beberapa hal yang membedakan harga, tergantung preferensi Anda.

Tips dari Saya

  • Booking tiket pesawat ke Eropa setidaknya 3 bulan sebelum tanggal keberangkatan. Tiket pesawat akan lebih murah jika dibeli jauh-jauh hari.
  • Pakai kartu kredit yang menawarkan kurs valas yang wajar. Dan sebaiknya gunakan hingga 2 macam kartu kredit saja untuk transaksi online supaya tidak bingung waktu validasi.
  • Ingin murah, jangan pergi waktu summer (June-September). Harga hotel bisa 2x lipat harga normal
  • Apply Visa yang diperlukan. Sebagai WNI, Anda perlu Visa Schengen untuk masuk ke Eropa, kecuali Inggris/UK. Visa UK harus diurus terpisah. Khusus Swiss, diperlukan visa lagi (kalo gak salah November 2008 Swiss akan menerima visa Schengen). Anda harus punya bukti booking tiket pesawat dan hotel untuk dapat mengurus permohonan visa. Booking hotel mungkin optional di kedutaan tertentu, tapi usahakan Anda menyertakan bukti booking supaya lebih meyakinkan. Bagaimana jika visa ditolak? Yah bisa jadi semua uang yang dikeluarkan untuk booking jadi terbuang percuma, tapi inilah resiko. Detil dapat Anda baca di artikel mengurus visa ke Eropa.
  • Perhatikan cuaca negara tujuan. Bawa pakaian seperlunya saja. Sampai Eropa pasti baru menyadari kenapa ada istilah 'orang bule tidak suka mandi'
  • Jangan bawa handuk mandi. Selain makan tempat, selalu basah dan berat, pasti bikin koper berat dan bisa jadi kena excess-baggage charge di pesawat. Handuk selalu disediakan hotel dan bersih.
  • Bawa disposable underwear, baik untuk lelaki atau perempuan. Harganya murah (saya beli 15,000 per pack isi 6-7 di Watson's atau Hypermart). Anda terbebas dari rutinitas cuci mencuci, sekali pakai tinggal buang.
  • Ingat: airline di Eropa memakai batasan 15 kg untuk bagasi check-in. Lebih dari ini biasanya kena charge. Dan usahakan jumlah bagasi yang dibawa cuma 2 per orang. Satu untuk check-in, satu lagi backpack. Harga tiket pesawat dihitung dari jumlah check-in piece dan beratnya.
  • Bawa obat yang mungkin perlu dan juga resep dokter. Kita bisa membeli obat dokter di apotik tanpa resep, tapi di luar negeri hal ini tidak berlaku.

Jika Anda tertarik untuk jalan hemat ke Eropa, saya menawarkan paket private tour ke Eropa. Untuk lengkapnya silakan baca di website JalanEropa.com – Tour Hemat ke Eropa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *